Rini Rombak Direksi Bio Farma

Rini Rombak Direksi Bio Farma

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Kamis, 20 Jul 2017 08:27 WIB
Rini Rombak Direksi Bio Farma
Foto: Iin Yumiyanti
Jakarta - Menteri BUMN, Rini Soemarno, dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bio Farma memutuskan pemberhentian dengan hormat, Iskandar sebagai Direktur Utama, dan Mahendra Suhardono sebagai Direktur Pemasaran Bio Farma pada 7 Juli 2017.

Sebagai penggantinya, Rini mengangkat M. Rahman Rustan, yang semula Corporate Secretary, sebagai Direktur Pemasaran Bio Farma, serta menugaskan Juliman untuk menjalankan tugas sebagai Direktur Utama selain menjalankan tugasnya sebagai Direktur Produksi, sampai dengan diangkatnya Direktur Utama yang definitif.

Selanjutnya, pada 14 Juli 2017, Rini juga telah dilakukan pengangkatan Disril Revolin Putra sebagai Direktur SDM & Umum Bio Farma pada 17 Juli 2017, yang semula menjabat Direktur SDM & Hukum PT Pelindo II.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demikian dikutip detikFinance dari keterangan tertulis Bio Farma, Jakarta, Rabu (19/7/2017).

Berikut Susunan Direksi Bio Farma periode 2017
  • Plt. Direktur Utama merangkap Direktur Produksi : Juliman
  • Direktur Keuangan : PramustiIndrascaryo
  • Direktur Perencanaan dan Pengembangan : SugengRaharso
  • Direktur Pemasaran : M. Rahman Rustan
  • Direktur SDM & Umum : Disril Revolin Putra
Tantangan Bio Farma ke Depan
Dalam acara perkenalan dan pengarahan direksi baru pada seluruh karyawan 19 Juli 2017, Plt. Direktur Utama merangkap Direktur Produksi, Juliman, mengatakan tantangan Bio Farma akan semakin berat, karena akan semakin banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang vaksin dan life science, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Selain itu kebutuhan vaksin untuk program imunisasi nasional juga akan semakin banyak.

"Penguasaan teknologi menjadi faktor penentu dalam pengembangan produk maupun bahan baku dan alat kesehatan di industri farmasi, sinergi dengan negara-negara maju melalui transfer teknologi, sehingga produk-produk yang dihasilkan akan mampu bersaing di pasar Internasional," ujar Juliman.

Juliman menambahkan, ada penambahan program vaksin wajib yang akan masuk ke dalam program imunisasi nasional seperti vaksin Measles Rubella (MR) yang akan dicanangkan pada Agustus 2017 mendatang di Pulau Jawa.

"Program ini akan diterapkan di pulau Jawa terlebih dahulu, dan diharpkan pada tahun 2018 akan dilaksanakan di luar pulau Jawa dan pada 2019 di seluruh provinsi di Indonesia, dan 2019 pemerintah akan menetapkan vaksin MR sebagai vaksin wajib untuk anak usia 5 bulan sampai 15 tahun," ujar Juliman.

Sementara itu, Direktur Pemasaran Bio Farma, Rahman Rustan, mengatakan dengan krmampuan membaca peluang yang tepat merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan daya saing Bio Farma baik di tingkat global maupun nasional.

"Dengan struktur organisasi yang tepat maka akan tercipta kordinasi yang efektif sehingga time to market, on time project dan peningkatan market share akan tercapai," ujar Rahman. (wdl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads