Pada pengoperasiannya nanti skytrain akan berfungsi untuk memobilisasi penumpang dari terminal satu ke terminal lainnya di Bandara Soekarno Hatta, yang memiliki jarak cukup jauh. Selama ini, untuk memobilisasi penumpang, AP II hanya mengoperasikan 12 unit shuttle bus.
Bus ini dirasa kurang efektif di tengah kondisi bandara yang memiliki rata-rata pengunjung hingga ratusan ribu orang per hari. Hingga akhirnya skytrain digagas untuk memberikan layanan yang lebih baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nilai proyeknya sendiri hampir Rp 1 triliun atau tepatnya Rp 950 miliar. Itu dari dana AP II sendiri yang bangun," ungkap Yado, Jumat (21/7/2017).
Untuk pengadaan rangkaian kereta skytrain serta teknologinya, AP II setidaknya merogoh kocek hingga Rp 530 miliar. Biaya tersebut sudah termasuk tiga rangkaian kereta yang didatangkan dari perusahaan asal Korea Selatan, Woojin Industrial System Co Ltd.
Sementara itu, untuk pengadaan infrastruktur seperti lintasan dan terminal yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya Tbk dan PT Indulexco, Yado mengaku AP II harus mengeluarkan dana hingga Rp 420 miliar.
"Rinciannya itu, (pengadaan) trainset Rp 530 miliar, jalur dan terminal Rp 420 miliar. Itu semua untuk 3 train set beserta infrastrukturnya," ujarnya. (ang/ang)