Ini Arahan Jokowi ke Semua Menteri Soal RAPBN 2018

Ini Arahan Jokowi ke Semua Menteri Soal RAPBN 2018

Hendra Kusuma - detikFinance
Senin, 24 Jul 2017 14:23 WIB
Ini Arahan Jokowi ke Semua Menteri Soal RAPBN 2018
Foto: Bagus Prihantoro Nugroho/detikcom
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah membahas terkait dengan rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2018 bersama seluruh jajaran menteri kabinet kerja.

Dalam rapat yang berlangsung sekitar dua jam tersebut, Jokowi menyampaikan berbagai arahan. Khususnya tentang pemulihan ekonomi.

"Kita akan tetap menjaga dari sisi pemulihan ekonomi, dan oleh karena itu, penerimaan pajak maupun dari keseimbangan belanjanya akan dibuat agar momentum pertumbuhan ekonomi tetap terjaga," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/7/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia melanjutkan, arahan Mantan Wali Kota Solo ini juga berkaitan dengan perencanaan anggaran menjadi lebih baik lagi, terutama terkait dengan belanja.

"Jadi dalam hal ini perencanaan harus semakin diperbaiki agar kalau kita melakukan anggaran belanja bisa betul-betul dipakai karena beliau juga mengatakan bahwa setiap belanja itu berarti kalau kita mengambil pajak berarti kembali ke masyarakat sehingga bisa manfaatnya bisa dipakai oleh masyarakat," jelas dia.

Hanya saja, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini masih enggan membicarakan secara detil terkait RAPBN 2018. "Total anggaran belanjanya saya enggak bawa. Nanti saja deh nota keuangan," kata dia.

Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Beppenas) Bambang Brodjonegoro mengakui, pembahasan RAPBN 2018 tidak dilakukan secara spesifik oleh Presiden Jokowi.

"Ini kan sudah disusun Bappenas dan keuangan (Kementerian Keuangan), ini tinggal ujungnya. Intinya ya target pembangunan. Makin tahun kan maunya makin baik. Engga ada yang spesifik," kata Bambang pada kesempatan yang sama.

Sebagai informasi, Asumsi Dasar Makro Ekonomi dalam RAPBN 2018 yang diajukan pemerintah:

- Pertumbuhan Ekonomi 5,4%-6,1%,
- Inflasi 3,5 plus minus 1%,
- Nilai Tukar (kurs) Rp 13.500-Rp 13.800 per US$,
- Suku Bunga SPN 3 bulan 4,8%-5,6%.
- ICP US$ 45-60 per barel.
- Lifting Minyak Bumi 771 ribu-815 ribu bph
- Lifting Gas Bumi 1.194-1.235 ribu barel setara minyak per hari.

Kesimpulan Rapat Pembahasan Awal dengan DPR:

- Pertumbuhan Ekonomi 5,2%-5,6%
- Inflasi 3,5 plus minus 1%,
- Nilai Tukar (kurs) Rp 13.300-Rp 13.500 per US$,
- Suku Bunga SPN 3 bulan 4,8%-5,6%.
- ICP US$ 45-60 per barel.
- Lifting Minyak Bumi 771 ribu-815 ribu bph
- Lifting Gas Bumi 1.194-1.235 ribu barel setara minyak per hari. (mkj/mkj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads