"Commissioning (uji coba) awal di 2019," Kata Direktur Pengembangan TOD PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwi Windarto, Rabu (13/1/2016).
Sayangnya, konstruksi kereta cepat sepanjang 142 km jalan di tempat, lantaran adanya kendala pembebasan lahan dan pencairan pinjaman dari China yang tak kunjung cair.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahap awal US$ 1 miliar (cair) akhir bulan," kata Bintang kala itu.
Menteri BUMN Rini Soemarno yang ditemui di Istana Negara Selasa (25/7/2017) kemarin memperkirakan pencairan pinjaman tahap pertama US$ 1 miliar dari China jatuh bulan depan. Sedangkan pembebasan lahan proyek ini sudah mencapai 55%.
"Memang ada beberapa hal seperti final Penlok (penetapan lokasi) di DKI kita harapkan kita dapat akhir bulan ini, yaitu tanggal 31 Agustus. Jadi tadi dari Gubernur juga sudah ada Insya Allah semuanya lancar," ujar Rini.
Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno mengungkapkan lambatnya progres pembangunan proyek kereta cepat juga tidak terlepas dari ketidaksiapan lahan. Sehingga sampai saat ini kemajuan pembangunan lahan baru mencapai 55%.
"Kenapa hal itu diperjelas dulu, baru groundbreaking. Betul (lahan) dan trasenya, tapi yang tidak kalah penting amdalnya (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) harus dibuat beneran dan FS juga harus serius," tutur Djoko kepada detikFinance. (ang/ang)











































