President Group World Bank, Jim Yong Kim, mengungkapkan realisasi pertumbuhan ekonomi dengan rata-rata berada di level 5% menjadi capaian yang bisa membuat negara lain iri.
Hal tersebut diungkapkannya usai melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (26/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, Bank Dunia merupakan pemberi utang terbesar ke pemerintah Indonesia. Nilainya mencapai Rp 234,48 triliun.
Menurut Kim, Presiden Jokowi juga berkeinginan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di atas 5%, serta membuat negara yang dipimpinnya saat ini menjadi negara dengan penghasilan yang tinggi.
World Bank, kata Kim, menjadi mitra Indonesia untuk memberikan cara-cara agar Indonesia mampu merealisasikan hal tersebut. Di mana, salah satunya dengan investasi untuk pembangunan infrastruktur serta pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
"Saya ingin mengatakan kemitraan kita dengan Indonesia sedekat kita dengan negara manapun di dunia. Sebagian alasannya adalah karena Sri Mulyani dan saya bekerja sama selama empat tahun di grup bank dunia dan dia tahu segalanya tentang organisasi kami dan apa yang harus kami tawarkan tetapi juga karena tujuan kami dalam mengakhiri kemiskinan dan meningkatkan kemakmuran adalah hal yang kami bagi lengkap dengan pemerintah Indonesia," papar dia.
Kim menuturkan, Bank Dunia menilai, Indonesia adalah satu tempat di dunia yang baik bagi para investor untuk melakukan investasi.
"Ada leadership yang sangat kuat dari atas, ada industri pemula di begitu banyak daerah yang sekarang siap untuk investasi lebih besar terutama bagi investor luar Indonesia dan juga potensi pertumbuhan di sini sangat tinggi," jelas dia.
Lanjut Kim, salah satu yang telah disepakati Indonesia dengan Bank Dunia mengenai annual meeting IMF-World Bank yang dilakukan pada 2018 di Bali. Tidak hanya itu, Kim mengungkapkan pertemuannya dengan Presiden Jokowi juga membahas berbagai jenis reformasi yang saat ini tengah dilakukan jajaran kabinet kerja.
"Indonesia adalah negara yang sangat penting bagi dunia dan tujuan kami di sini adalah bekerja sama dengan pemerintah Indonesia, bekerja sama dengan sektor swasta Indonesia. Kami akan menunjukkan seberapa cepat sebuah negara berkembang dapat beralih dari status rendah ke menengah ke atas. Kami percaya bahwa itu mungkin di sini kami sangat yakin bahwa ini mungkin di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi dan kami berkomitmen pada kemitraan ini dengan cara yang jarang dilakukan dengan negara seukuran ini," tukas dia. (wdl/wdl)