Demikian dikutip detikFinance dari data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), yang merupakan hasil rapat antara pemerintah, Bank Indonesia (BI) dan Badan Anggaran DPR, Kamis (27/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Defisit akan ditutup dengan penerbitan SBN (neto) sebesar Rp 467,3 triliun, atau naik dari sebelumnya Rp 399,9 triliun (asumsi defisit 2,41% terhadap PDB).
Penerbitan SBN sebenarnya sudah dilakukan sejak awal tahun, baik denominasi rupiah maupun valuta asing (valas) dengan nominal yang cukup besar. Sekarang pemerintah hanya melanjutkan sisa penerbitan.
Defisit keseimbangan primer juga turut naik menjadi Rp 178 triliun. Ini menandakan pemerintah masih berutang untuk membayar cicilan utang alias gali lubang tutup lubang. (mkj/wdl)