Porsi China di Kereta Cepat JKT-BDG Mau Ditambah, Ini Kata KCIC

Porsi China di Kereta Cepat JKT-BDG Mau Ditambah, Ini Kata KCIC

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Kamis, 27 Jul 2017 13:38 WIB
Foto: Tim Infografis, Mindra Purnomo
Jakarta - Pemerintah berencana menurunkan porsi hak pengelolaan kereta cepat Jakarta-Bandung dari 60% menjadi hanya 10%. Artinya, porsi China yang menjadi mitra dalam mega proyek ini bakal meningkat dari 40% menjadi 90%.

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) saat ini 60% sahamnya dimiliki oleh PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), sisanya sebesar 40% dipegang China Railway International Co. Adapun PSBI adalah perusahaan bentukan empat BUMN, yaitu, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Kereta Api Indonesia (KAI), dan PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII).

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Hanggoro Budi Wiryawan saat dikonfirmasi mengaku belum mengetahui adanya rencana tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya enggak ikut rapatnya," ujar Hanggoro singkat saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Kamis (27/7/2017).

Saat disinggung lebih lanjut mengenai rencana penurunan porsi saham pemerintah dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Hanggoro pun belum berani memberikan penjelasan lebih jauh.

"Saya enggak berani komentar, nanti saya salah. Saya enggak ikut enggak boleh kasih komentar," kata Hanggoro.

Hanggoro juga menambahkan bahwa belum ada komunikasi dari pemerintah selaku pemegang saham KCIC terkait rencana penurunan porsi saham tersebut.

"Kalau saya enggak bisa jawab, belum ada perkembangan. Belum bisa kasih komentar," ujar Hanggoro. (ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads