Hal ini disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengulangi pernyataan Jokowi saat rapat kordinasi nasional Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (27/7/2017).
"Karena semua bisa menjaga biaya produksinya hingga investasi akan naik. Juga disampaikan bahwa nilai tukar bisa stabil bila inflasi rendah dan pertumbuhan ekonomi bisa naik," kata Agus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, ke depan Pemerintah dan Bank Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi, terutama dalam hal penentuan besaran dan ketepatan kebijakan energi, pengendalian dampak lanjutan, dan penguatan kebijakan pangan untuk menekan inflasi volatile food menjadi di kisaran 4-5%.
"Ditekankan kepada seluruh daerah, dengan menekan inflasi bisa mengurangi ketimpangan dan kemiskinan, karena inflasi yang paling utama banyak karena harga pangan, dan kalau pangan naik, langsung rakyat yang berpenghasilan rendah yang menderita," tandasnya. (mkj/mkj)