Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin, mengatakan 5 bandara dikelola Kemenhub yakni Bandara Hanandjoedin di Belitung, Bandara Fatmawati di Bengkulu, Bandara Blimbingsari di Banyuwangi, Bandara Maimun Saleh di Sabang, Bandara Ferdinan di Sibolga.
Sementara itu ada pula Bandara Wirasaba di Purbalingga yang saat ini masih dikelola TNI AU, Bandara Bintan di Tanjung Pinang yang dibangun perusahaan resort swasta, dan Bandara Kertajati di Majalengka yang dikelola BUMD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diungkapkannya, AP II sendiri akan menganggarkan dana untuk pengembangan bandara-bandara yang saat ini dikelola Kemenhub dan TNI AU. Sementara untuk Bintan pihaknya tidak berinvestasi dan hanya menjadi operator.
Sementara khusus untuk Bandara Kertajati, meski tak ikut mengeluarkan dana selama pembangunan, AP II berencana berinvestasi untuk pembangunan fasilitas kebandarudaraan yang sifatnya komersial seperti Maintenance, Repair, dan Overhaul (MRO), fasilitas kargo, dan jasa lain yang bisa dikembangkan di areal sekitar bandara.
"Kami tidak ikut berinvestasi di Kertajati karena pembangunannya kan dari APBN dan APBD. Tapi kalau kita ditanya bisa tidak bangun kargo di sana? Jawabannya mau banget," ungkap Awaluddin.
"Di Kertajati kan ada 1.000 hektar yang sudah dibebaskan dan direncanakan dibebaskan. Kita akan masuk di situ di kawasan aerocity. Bisa di propertinya, MRO, kargo, commercial building, dan lainnya. Kita akan investasi di situ," tambahnya. (idr/ang)











































