Warga Purbalingga Punya Bandara Komersial Baru di 2020

Laporan dari Singapura

Warga Purbalingga Punya Bandara Komersial Baru di 2020

Muhammad Idris - detikFinance
Sabtu, 29 Jul 2017 11:10 WIB
Ilustrasi Foto: Grandyos Zafna
Singapura - PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II tengah mengembangkan Bandara Wirasaba di Purbalingga, Jawa Tengah, sebagai bandara untuk penerbangan komersial. Saat ini bandara 135 hektar tersebut dikelola TNI AU.

Sekretaris Perusahaan AP II, Agus Haryadi, mengatakan potensi pengembangan Wirasaba sebagai bandara komersial cukup prospektif, lantaran bisa menjadi kantong penumpang dari 5 kabupaten yakni Banjarnegara, Wonosobo, Pekalongan, Banyumas, dan Purbalingga sendiri.

"Bandara Purbalingga statusnya sekarang TNI AU. Potensi Wirasaba ini luar biasa setidaknya cover 4 wilayah. Lahannya juga cukup luas ada 135 hektar, ini cukup luas dikembangkan," kata Agus di Hotel Farrer Park, Singapura, Sabtu (29/7/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diungkapkannya, landasan bandara yang dibangun Belanda tahun 1938 itu masih berupa tanah yang dikeraskan (green field) sehingga perlu dibanngun landasan baru. Selain itu dibangun pula terminal untuk kapasitas 500.000 penumpang per tahun.

"Sekarang green field, jadi enggak bisa dipakai sama sekali. Kita bangun baru, bangun infrastruktur 2 tahun, jadi targetnya 2020 awal sudah mulai ada penerbangan," jelas Agus.

Lanjut dia, operator bandara pelat merah tersebut mengalokasikan dana Rp 350 miliar untuk pengembangan bandara tahap pertama yang meliputi pembangunan infrastruktur terminal, taxiway, apron, runway, dan tower.

"Jadi dana yang kita siapkan Rp 350 miliar, itu untuk tahap pertama. Selain dari AP II, juga ada ada Pemda untuk infrastruktur pendukungnya, mereka sangat antusias. Kita targetnya 2020, tapi Pemda minta malah lebih cepat," kata Agus.

Soal panjang runway di Wirasaba sendiri diharapkan bisa dibangun hingga 2.200 meter agar bisa didarati pesawat berbadan sedang seperti Boeing 737.

"Agar efisien kita maunya bisa panjang sampai 2.200 meter. Karena pekerjaan ini kan susah bangun baru, jadi supaya lebih efisien sekalian saja (panjang)," pungkasnya. (idr/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads