Sekretaris Perusahaan AP II, Agus Haryadi, mengatakan potensi pengembangan Wirasaba sebagai bandara komersial cukup prospektif, lantaran bisa menjadi kantong penumpang dari 5 kabupaten yakni Banjarnegara, Wonosobo, Pekalongan, Banyumas, dan Purbalingga sendiri.
"Bandara Purbalingga statusnya sekarang TNI AU. Potensi Wirasaba ini luar biasa setidaknya cover 4 wilayah. Lahannya juga cukup luas ada 135 hektar, ini cukup luas dikembangkan," kata Agus di Hotel Farrer Park, Singapura, Sabtu (29/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang green field, jadi enggak bisa dipakai sama sekali. Kita bangun baru, bangun infrastruktur 2 tahun, jadi targetnya 2020 awal sudah mulai ada penerbangan," jelas Agus.
Lanjut dia, operator bandara pelat merah tersebut mengalokasikan dana Rp 350 miliar untuk pengembangan bandara tahap pertama yang meliputi pembangunan infrastruktur terminal, taxiway, apron, runway, dan tower.
"Jadi dana yang kita siapkan Rp 350 miliar, itu untuk tahap pertama. Selain dari AP II, juga ada ada Pemda untuk infrastruktur pendukungnya, mereka sangat antusias. Kita targetnya 2020, tapi Pemda minta malah lebih cepat," kata Agus.
Soal panjang runway di Wirasaba sendiri diharapkan bisa dibangun hingga 2.200 meter agar bisa didarati pesawat berbadan sedang seperti Boeing 737.
"Agar efisien kita maunya bisa panjang sampai 2.200 meter. Karena pekerjaan ini kan susah bangun baru, jadi supaya lebih efisien sekalian saja (panjang)," pungkasnya. (idr/ang)











































