"Indonesia mempunyai potensi yang besar di bidang florikultura. Salah satu peran florikultura Indonesia adalah membangun perekonomian bangsa. Saya mengharap dengan adanya acara ini florikultura Indonesia dapat semakin bangkit, maju dan mampu bersaing di kancah internasional," ujar Istri Wakil Presiden RI Mufidah Jusuf Kalla seperti dikutip dari rilis KEIN, Sabtu (29/7/2017).
Mufidah mengatakan hal itu dalam acara Pembukaan Florikultura Indonesia 2017 di Kampus IPB Bogor, hari ini. Florikultura 2017 diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Usul saya, kalau kita sudah siap mengikuti pameran, ya kita juga harus siap untuk berbisnisnya. Artinya kita siap, kalau ada permintaan produk florikultura. Jangan sampai melakukan pameran, dikala ada yang minat kita tidak siap, ya lama-lama tidak ada yang mau hadir," kata Darmin.
Menurut Darmin kegiatan pameran besar sebaiknya pihak swasta atau perusahaan yang melakukan, dan pemerintah mendorong. Jangan sampai pemerintah hanya sebagai EO, biasanya bisnisnya malah tidak jalan.
"Selama kita belum dapat menyentuh dan menarik pasar dunia, maka secara domestik kita harus mempromosikan dan meningkatkan demand akan floriculture produk di dalam negeri. Pada saat yang bersamaan negara konsumen besar produk florikultura seperti Jerman, Amerika, Perancis, Inggris, Italia, Jepang, Belanda dan Swiss, serta negera-negara berkembang lainnya, perlu kita minta peran aktifnya dalam diskusi-diskusi selanjutnya," ungkapnya.
Darmin mengatakan jika usaha florikultura ini digeluti dengan tekun, rajin dan benar, mampu untuk menopang rumah tangga, walaupun dengan lahan yang sempit. "Di Malang, Batu di depan rumah-rumah petani itu menanam bunga, kemudian setiap hari ada pengepul bunga, untuk di bawa ke pasar," tuturnya.
Acara ini juga sukses digelar berkat kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB), Kementerian Pertanian, Pemerintah Kota Bogor, dan Asosiasi Bunga Indonesia. Hadir dalam acara ini Deputi Bidang Koodinasi Pangan dan Pertanian, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan Rektor IPB Herry Suhardiyanto.
Rektor IPB, Herry Suhardiyanto berharap bahwa kebangkitan florikultura Indonesia ini dapat menjadi salah satu penghela pertumbuhan ekonomi. Ia juga berharap kegiatan semacam ini dapat diselenggarakan di seluruh Tanah Air sehingga dapat membantu pemerataan dan menekan tingkat ketimpangan di masa depan.
"Kita perlu meningkatkan semangat dan menyatukan langkah untuk mengatasi persoalan florikultura ini. Tujuannya tidak lain adalah untuk mengekspos potensi florikultura nasional dan membangun komunikasi intensif antarpemangku kepentingan untuk mendapatkan umpan balik dari perkembangan florikultura ini," terang Herry.
Pada acara ini digelar juga Bursa Tanaman Hias serta karnaval mobil hias pada Minggu (30/7/2017). (ega/ega)