Mengapa Banyak Manula Masih Bekerja di Singapura?

Laporan dari Singapura

Mengapa Banyak Manula Masih Bekerja di Singapura?

Muhammad Idris - detikFinance
Senin, 31 Jul 2017 10:18 WIB
Foto: Muhammad Idris/detikFinance
Singapura - Jika bertandang ke Singapura, mungkin tak asing melihat banyaknya orang lanjut usia (lansia) masih tetap bekerja. Para pekerja manula ini mudah ditemui di restoran cepat saja, cleaning service, petugas bandara, sampai karyawan toko.

Salamah Ibrahim, salah seorang pemandu wisata yang menemani detikFinance selama city tour menjelaskan, mengatakan pemerintah Singapura menetapkan usia pensiun saat warganya berusia 63 tahun. Namun selepas itu, mereka bisa bekerja paruh waktu untuk mengisi kegiatannya selama masa pensiun.

"Di negara ini banyak orang-orang tua bekerja, orang luar tanya apa pemerintah tidak tega lansia tapi disuruh jadi cleaning service bersihkan toilet, atau bekerja di Mc Donald (cepat saji). Itu kebijakan 4 tahun lalu, pemerintah bolehkan usia pensiun bekerja lagi," kata Salamah kepada detikFinance, Minggu (30/7/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ide itu, kata dia, dicetuskan oleh Lee Kuan Yew agar para lansia bisa tetap bugar. Pekerjaan setelah pensiun bersifat sukarela dengan jam kerja lebih sedikit.

"Ini Lee Kuan Yew, dia bilang orang tua begitu masa pensiun itu cepat bosan. Satu bulan enak, tapi sebulannya lagi di rumah terus kurang menyenangkan dan bisa buat cepat pikun. Jadi siapapun, manajer sampai supir taksi, bisa bekerja paruh waktu. Tapi di maksimal 6 jam saja," ungkap Salamah.
Mengapa Banyak Manula Masih Bekerja di Singapura?Foto: Muhammad Idris/detikFinance

Diungkapkannya, rata-rata upah yang diterima para pekerja lansia di Singapura yakni sama dengan pekerja lepas lain yakni SGD 30 per jam atau Rp 294.600 (kurs Rp 9.820).

"Memang uangnya tidak banyak, tapi untuk kesibukan saja setelah pensiun. Mereka sifatnya sukarela saja, mau pensiun diam di rumah saja tak masalah," ujar Salamah.

Sebenarnya, sambung dia, uang pansiun yang diterima para pensiunan di Singapura terbilang cukup besar.

"Karena di Singapura setiap bulan dari gajinya dipotong 20% untuk pensiun dan asuransi kesehatan. Setelah pensiun bisa dicairkan minimal SGD 5.000 dan maksimum SGD 1.000 per bulan, itu bisa dipakai untuk cicilan rumah juga," pungkas Salamah.
Mengapa Banyak Manula Masih Bekerja di Singapura?Foto: Muhammad Idris/detikFinance
(idr/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads