Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara mengatakan, pemerintah masih mempelajari terkait dengan fenomena tersebut. Namun, dari analisa awal yang dilakukan timnya di BKF menunjukkan, sepinya sejumlah pusat perbelanjaan dikarenakan perubahan prilaku belanja masyarakat yang beralih ke transaksi online.
"Kan dibuktikan mal kosong, ritel tutup, sekarang banyak ritel online. Tapi data pajak confirm masih tunggu, transaksi. Ritel itu kan hanya satu dari segala macam sektor di perekonomian," papar Suahasil di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (31/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buktinya, penerimaan negara dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) masih tumbuh di atas 13% yang artinya transaksi di masyarakat juga masih tumbuh. Selain itu, sektor industri lain di tanah air juga masih menunjukkan pertumbuhan.
"Lihatnya perlu komprehensif. Lihatnya jangan 1-2 sektor yang spesifik. Benchmark (acuan) kan enggak hanya di Jakarta, lihat keseluruhan. PPN total itu bukan hanya ritel saja, keseluruhan sektor naik. Mikronya, perusahaan yang terbuka itu naik. Ini kan perekonomian secara across sektor," tukas dia.
Tidak hanya itu, perbaikan kondisi ekonomi nasional juga terlihat dari data kinerja para emiten di Bursa Efek Indonesia, yang mana rata-rata mengalami pertumbuhan pendapatan di semester I-2017.
"Kan artinya transaksinya ada. Enggak mungkin PPN muncul kalau enggak ada transaksinya," tandas dia. (dna/hns)