Menurut Direktur Pemasaran PT Indomarco Pristama (Indomaret), Wiwiek Yusuf, dari data yang ada memang kondisi daya beli nasional sedang lesu.
"Tapi masing-masing sektor, terutama sektor mini market, kita punya keunggulan tersendiri, kita dekat dengan konsumen, jadi kita masih bisa tumbuh," katanya kepada detikFinance, Selasa (1/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Wiwiek enggan berkomentar soal perolehan laba induk Indomaret yang terpangkas hingga 70%, dengan dalih bahwa perusahaannya belum menjadi perusahaan terbuka, berbeda dengan induknya.
"Kalau itu saya enggak bisa ngomong, kita bukan perusahaan terbuka," imbuhnya.
Baca juga: Laba Bersih Pemilik Indomaret Anjlok 71,03% |
Sementara pos pendapatan perseroan meningkat 145,2% dari Rp 9,19 miliar menjadi Rp 22,5 miliar. Namun di bagian laba entitas asosiasi menurun dari Rp 122,9 miliar menjadi Rp 52,8 miliar.
Beban penjualan juga meningkat dari Rp 4,58 miliar menjadi Rp 17,8 miliar. Beban umum dan administrasi juga meningkat dari Rp 21,86 miliar menjadi Rp 32,1 miliar. Sehingga laba usaha perseroan merosot jauh dari Rp 105,8 miliar menjadi Rp 22,7 miliar.
Selain memiliki saham di Indomaret, perusahaan ini juga memiliki saham di PT Fast Food Indonesia Tbk dan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk. (ang/ang)