"Bagaimana mengubah pertanian? Kami melihat regulasi ada yang menghambat, menghambat swasembada karena semua tender. Januari APBN keluar dan tender 4 bulan, itu sudah masuk musim kering, baru bibitnya tiba setelah panen. Ini tidak ada yang berani bongkar sebelumnya, tender menghambat, harusnya penunjukkan langsung," kata Amran di Universitas Udayana, Jalan Bukit Jimbaran, Badung, Bali. Jumat (14/8/2017).
Kemudian Andi menyampaikan soal lelang jabatan di kementerian pertanian (Kementan), yang calonnya bisa siapa saja asal WNI dan siap kerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amran menambahkan alokasi anggaran kementeriannya diubah. Sebagian besar dialokasikan untuk membantu para petani dengan alat-alat pertanian, bibit, serta asuransi. Anggaran itu diambil dari alokasi perjalanan dinas yang dihemat.
"Pada tanya, kok Pak Menteri makan di kaki lima? Pak Dirjen juga duduk ambil kursi, itu Selasa (1/8/2017) malam. Kami ingin mengingat saat kami miskin dulu, ini bagian menghemat perjalanan dinas dan ingin beri pelajaran ke kalian karena masih banyak saudara kita masih menderita. Itu akan jadi tanggung jawab kita di akhirat kalau kita semena-mena dengan rakyat di bawah kita," ucap Amran.
"Jangan merasa jadi orang hebat. Tidak ada orang hebat kecuali Yang Menciptakan," pungkasnya. (vid/hns)











































