Empat terminal tersebut antara lain, Terminal Operasi 3 PT Pelabuhan Tanjung Priok, TPK Koja, New Priok Container Terminal 1 (NPCT1), dan PT Mustika Alam Lestari (MAL).
Namun nyatanya, pengalihan proses bongkar muat ke empat terminal tersebut masih mengalami kendala, lantaran kapasitas pada terminal-terminal tersebut tidak sebesar terminal JICT. Kondisi tersebut pun menyebabkan terjadinya penumpukan pada empat terminal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelumnya TPK Koja mengoperasikan dermaga utara sepanjang 300 meter. Agar layanan semakin optimal, mulai Minggu dini hari (6/8/2017). TPK Koja mengoperasikan seluruh dermaga utara sepanjang 720 meter," ungkapnya dalam konferensi pers di Hotel Ambhara, Jakarta, Minggu (6/8/2017).
Dengan perluasan pengoperasian dermaga utara tersebut, Riza berharap, kepadatan yang terjadi di terminal-terminal tersebut terutama di TPK Koja dapat terurai. Sehingga proses pengiriman barang ekspor/impor dapat berjalan lancar.
"Dengan itu semua saya kira kepadatan, workloud di TBK koja akan berkurang," pungkasnya.
Lebih lanjut, JICT juga meminjamkan lapangan pelabuhan agar mampu mengurangi tingkat penggunaan lapangan penumpukan (YOR/Yard Occupancy Ratio) di TPK Koja.
"Tetapi bukan itu saja, kita juga beri lapangan penumpukan buat TPK koja beberapa blok, sehingga mengurangi YOR di TPK Koja," ujarnya. (dna/dna)