Sebelumnya, Susi telah berada di Natuna selama empat hari, dengan menggunakan kapal pengawas perikanan ORCA berlayar dari Pontianak selama 14 jam.
Selain itu, Susi juga sempat meninjau wilayah perairan Natuna dengan menggunakan Helikopter, guna memantau kondisi wilayah perairan Natuna yang diketahui menjadi salah satu wilayah yang paling banyak dilakukan aktivitas illegal fishing di Indonesia. Susi mengaku masih banyak ditemukan kapal-kapal asing yang berada di perairan Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapal-kapal asing tersebut dia bilang bisa dilihat dari bentuk lunas atau struktur bagian depan kapal yang berbeda dengan kapal milik Indonesia. Meski kapal tersebut bernama Kapal Indonesia, namun bentuk lunasnya berbeda dengan kapal Indonesia.
Lunas kapal Indonesia berbentuk ramping, sedangkan kapal Vietnam atau Thailand biasanya lebih gemuk atau sedikit oval.
"Saya lihat namanya Indonesia, kapal varian apa gitu, tapi lunasnya itu lunas Thailand dan Vietnam, beda. Bagaimana juga, sudah terbiasa jadi orang laut, kapal Indonesia sama kapal Vietnam itu pasti langsung tahu bedanya," ujar Susi.
"Coba nelayan, lunasnya kapal Indonesia sama Vietnam, sama enggak? Beda kan. Nelayan tahu ya. Kalau nelayan saja tahu, aparat harus lebih tahu beda kapal Vietnam dan Thailand. Mungkin ini pekerjaan PSDKP untuk segera tangkap," pungkasnya. (ang/ang)











































