Proyek ini juga menyentuh sebagian lahan komplek perumahan TNI AU di Halim. Terpaksa perumahan tersebut harus direlokasi.
Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Bintang Perbowo mencatat, setidaknya ada sekitar 250 unit rumah di perumahan tersebut yang akan direlokasi. Selain itu ada pula beberapa fasilitas perumahan seperti sekolah yang terkena relokasi. Sehingga pihaknya akan membangun sebanyak 408 unit perumahan dan 3 gedung di lahan kosong di komplek tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk melakukan relokasi tersebut, kata Bintang dana yang dibutuhkan sekitar Rp 500 miliar. Diperkirakan relokasi tersebut akan rampung pada November tahun ini.
Pihak TNI AU memang menginginkan agar proses relokasi perumahan tersebut bisa selesai sebelum pembangunan di mulai.
"Di sana memang bakal menjadi depo Kereta Cepat Jakarta-Bandung," tukasnya. (ang/ang)











































