Pemerintah terus melakukan upaya dalam mengangkat ekonomi masyarakat khususnya perekonomian kelas bawah. Upaya tersebut terbalut dalam acara sinergi Kementerian Dalam Mengangkat Ekonomi Rakyat melalui inklusi keuangan.
Sinergi lintas kementerian ini antara lain, Kementerian Keuangan, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Sosial, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemberian pembiayan kepada pelaku usaha ultra mikro ini disebut sebagai program kredit ultra mikro di mana, pelaku usaha yang tidak bankable atau jauh dari akses pembiayaan dari lembaga keuangan namun memiliki usaha yang layak.
"Acara ini arahnya bagaimana pemerintah memikirkan rakyat kecil sesungguhnya, rakyat yang sulit terjangkau oleh lembaga keuangan, ini hampir ada di semua lini sektor, lembaga keuangan menjangkau biasanya yang bankable, dan sesuai prinsip perbankan, jadi kalau usaha tidak bisa sesuai prosedur maka bisa diberikan tapi dengan syarat yang ketat, ada jaminannya, nah ini tidak memiliki," kata dia.
Syahrir menyebutkan, terdapat 61 juta usaha di level UKM di mana 17 juta merupakan pelaku usaha yang bankable, sedangkan sisanya atau 44 juta merupakan non bankable, meskipun secara nyata pelaku UKM ini memiliki usaha yang layak atau feasible.
Dia mencontohkan, 44 juta pelaku UKM ini seperti petani, nelayan, pedagang rokok yang masuk ke dalam kategori ultra mikro namun tidak memiliki aset.
Dalam acara ini juga akan diadakan video conference di beberapa lokasi yang sudah ditetapkan, seperti di Desa Nifukani, Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten Soe, Nusa Tenggara Timur, RM Cipaganti Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Desa Long Raya, Kecamatan Banda Raya, Kabupaten Banda Aceh, Desa Serdang Kulon, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangeran, Banten, Bojonegoro Jawa Timur, Kalibiru Kecamatan Cilincing Jakarta Utara, serta e-Warung di Cawang, Jakarta Timur.
"Jadi nanti bergabung dan menteri keuangan bisa diwawancarai di sini, dan menteri keuangan bisa berdialog dengan pelaku usaha," tukas dia. (wdl/wdl)











































