Menurut Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, hal itu sekaligu membuktikan bahwa konsumsi masyarakat masih baik. Sebab para peritel masih berani hadir di wilayah pedesaan.
"Sekarang sudah ada di kampung-kampung. Saya kaget di kampung saya juga sudah ada, barang-barangnya juga sama persis dengan yang di kota," tuturnya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (14/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab untung dari penjualan para peritel di daerah juga masuk ke perusahaan yang berpusat di Jakarta. Selain itu perusahaan-perusahaan produsen produk yang terjual juga berlokasi di kota.
"Saya lihat orang makan roti gandum, tapi saya curiga jangan-jangan rotinya dari Jakarta juga. Itu yang kita takutkan juga, kita tumpahkan semua ke desa tapi uangnya disedot lagi ke Jakarta," tukasnya.
Kendati begitu, dia mengaku tidak percaya bahwa konsumsi masyarakat sedang melesu. Fahri memandang saat ini adanya pergeseran pola konsumsi masyarakat dari konvensional menjadi online.
"Isu perlambatan ekonomi karena ketidakakuratan kita membaca lifestyle (gaya hidup). Ada yang bilang ini peralihan konsumsi manual ke digital," ujarnya.
(ang/ang)











































