"Ketika orang datang ke Indonesia melewati PLBN Entikong, dan diharuskan membayar bea masuk serta pajak dalam rangka impor atas barang yang dibawanya, mereka dapat membayarnya melalui mini ATM ini," ujar Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis Bea Cukai, Sugeng Apriyanto, dalam keterangan tertulis, Senin (14/8/2017).
Sugeng mengingatkan kembali Nawa Cita Presiden Jokowi untuk meningkatkan pembangunan dari daerah pinggiran. Oleh sebab itu, perbatasan Entikong dibuatkan mini ATM untuk menghimpun penerimaan negara yang berupa bea masuk dan pajak dalam rangka impor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Direktur Government and Institutional Bank Mandiri, Kartini Sally, mengatakan selain berfungsi untuk menambah pundi-pundi kantong negara, tujuan lainnya adalah untuk mempercepat pelayanan dalam pencatatan pelaporan keuangan setelah bertransaksi menggunakan mini ATM tersebut.
"Telah terdapat 54 kantor pelayanan yang telah di proses, dan 14 diantaranya telah diresmikan," kata Kartini.
Kartini mecontohkan, yang saat ini telah bekerja sama dengan Bank Mandiri menggunakan mesin tersebut antara lain Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bali. Ngurah Rai merupakan wilayah pengawasan dari Kantor Bea Cukai Denpasar.
Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Kalimantan bagian Barat, Saipullah Nasution, menambahkan Kantor Bea Cukai Entikong meraup penerimaan sebesar Rp 840 juta pada akhir tahun lalu. Dengan adanya mini ATM tersebut, ia berharap penerimaan negara dari Entikong akan bertambah, dan rencana pembangunan terminal barang di perbatasan Entikong bisa terwujud. (ega/hns)