Pertama, kata Lembong, adalah industri e-commerce dan industri-industri berbasis internet.
"Mereka (AS) kan kuat di bisnis digital. Kan kita semua tahu, jutaan warga kita memakai gmail, gmaps. Kita tahu ada triliunan rupiah modal masuk ke gojek, grab, traveloka, ya unicorn, mereka gencar sekali, arus modal AS ke unicorn-unicorn ini," kata Lembong, Selasa (15/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejauh ini itu kan konsisten dengan arahan Presiden juga, agar bertujuan dua hal, open dan competition. Kita harus membuka diri terhadap persaingan sehingga kita terpacu untuk bersaing dan meningkatkan daya saing," tambah Lembong.
Masalah kedua yang dibahas dalam pertemuan tersebut, Lanjut Lembong, adalah perihal negosiasi kontrak Freeport dengan pemerintah Indonesia. Meski demikian, lanjut dia, tak ada keputusan yang diambil dalam pertemuan tersebut. Seluruh komunikasi yang dilakukan hanya sebatas diskusi.
"Sempat disentuh (soal Freeport), hanya sambil lewat, sekilas," tandas dia. (dna/hns)