Luhut Gelar Rapat Bahas Bandara Kertajati, Ini Hasilnya

Luhut Gelar Rapat Bahas Bandara Kertajati, Ini Hasilnya

Citra Fitri Mardiana - detikFinance
Selasa, 15 Agu 2017 19:17 WIB
Foto: Muhammad Idris
Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengumpulkan jajaran pemerintah pusat maupun daerah dan instansi untuk membahas keberlanjutan pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, hari ini (15/8/2017).

Hadir dalam rapat tersebut adalah, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Direktur Utama BIJB Virda Dimas Ekaputra, Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awwaludin, perwakilan Kementerian BUMN dan beberapa pihak terkait.

Dalam rapat yang berlangsung lebih dari satu jam tersebut, diputuskan bahwa PT Angkasa Pura II akan segera masuk pada porsi pemegang saham Bandara Kertajati. Namun jumlah besaran porsinya masih belum diputuskan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada dasarnya rapat menyepakati bahwa kertajati itu jalan terus tidak boleh ada hambatan, tidak boleh ada jeda, dan memang selama ini tidak ada hambatan apapun. Rapat tadi menyepakati AP II akan segera masuk menjadi bagian dari pemegang saham dari Bandara Kertajati," ungkap Ahmad Heryawan saat ditemui di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Selasa (15/8/2017).

Sementara itu dalam kesempatan yang sama Direktur Utama BIJB mengaku, melalui simulasi yang telah dirancang, porsi minimum saham dari pemerintah berada di 51%, sementara 49% sisanya diisi oleh pihak lain, termasuk AP II, jasa sarana dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).

"Jadi, 51% minimum pemprov. Pihak lainnya maksimum 49%. Nanti mungkin pemegang saham BIJB itu Pemprov (Jabar), jasa sarana, RDPT dan AP 2. Karena belom final," ujarnya.

Lebih lanjut Virda menyebut, porsi pembagian saham masing-masing baru akan difinalisasi pada pertengahan September 2017 mendatang, seiring mulai masuknya dana dari RDPT.

"Kalau targetnya minggu ketiga September fundnya masuk ke BIJB, itu untuk yang RDPT," ujarnya.

Melalui RDPT, calon investor bisa membeli dana reksa yang diterbitkan. Dana reksa tersebut juga akan masuk sebagai pemegang saham di BIJB, yang diwakili RDPT. Saat ini sudah ada 7 pihak yang sudah menyatakan ketertarikannya untuk masuk dalam RDPT. Namun Virda masih enggan menyebutkan dua perusahaan atau lembaga tersebut.

"Ada 7 pihak yang tertarik RDPT. Ada dana pensiun, asuransi, sama lembaga keuangan non bank," ujarnya.

Seperti diketahui Bandara Kertajati memiliki nilai investasi hingga Rp 2,6 triliun. Hingga Agustus ini progres pembangunannya sudah mencapai 52,7%. Diharapkan November 2017 mendatang proses pembangunan telah rampung, dan mulai bisa diuji coba pada Februari 2018, serta mampu dioperasikan pada Juni 2018. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads