Panen Cabai Melimpah, Harga di Petani Turun Jadi Rp 12.000/Kg

Panen Cabai Melimpah, Harga di Petani Turun Jadi Rp 12.000/Kg

Muhammad Idris - detikFinance
Rabu, 16 Agu 2017 16:14 WIB
Foto: Muhammad Aminudin
Jakarta - Harga cabai, khususnya rawit, di Jawa Timur (Jatim) turun. Harga bahan baku utama sambal ini di tingkat petani turun hingga Rp 12.000/kg, atau jauh di bawah harga saat normal yakni Rp 30.000/kg.

Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai (AACI) Jawa Timur, Sukoco, mengatakan jatuhnya harga cabai di petani terjadi karena melimpahnya pasokan pada sepekan terakhir, lantaran banyaknya petani yang panen serentak.

"Jatuh banget (harga) cabai petani, terutama rawit itu minggu lalu masih harganya Rp 30.000/kg, sekarang sudah jatuh sekali sampai Rp 12.000/kg. Modal tanam rawit saja ya sudah Rp 12.000/kg. Kalau enggak impas ya bisa dikatakan rugi," ungkap Sukoco kepada detikFinance, Rabu (16/8/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal yang sama juga terjadi pada jenis cabai lainnya. Harga cabai merah besar dan cabai keriting sebelumnya dibanderol di petani Rp 17.000-18.000/kg, saat ini sejak seminggu lalu merosot hingga Rp 10.000- Rp 12.000/kg.

"Bukan hanya rawit saja, keriting sama cabai merah juga turun. Musim bagus jadi panen banyak, sudah bagitu banyak yang panen barengan. Ya otomatis jatuh harganya. Ini sejak seminggu kira-kira mulai anjloknya," kata Sukoco.

Dia melanjutkan, harga cabai di tingkat petani di Jawa Timur ini akan semakin anjlok pada beberapa pekan mendatang jika tak segera ditangani pemerintah.

Sementara sentra-sentra cabai di Jawa Timur yang harganya tengah terpuruk tersebar di wilayah Malang, Batu, Blitar, Kediri, Jember, dan Banyuwangi.

"Yah macam daerah Jember, Banyuwangi, Malang, Kediri, Blitar, dan daerah lain sekitar itu. Ini kira-kira panen banyak begini masih lama, jadi harganya bisa jatuh lagi," pungkas Sukoco.

Ramai-ramai tanam cabai

Sukoco, mengatakan merosotnya harga cabai yang terjadi sejak sepekan lalu ini karena dipicu panen yang melimpah. Ini tak lepas dari tingginya gairah petani menanam cabai pasca harga rawit melambung tinggi beberapa waktu lalu.

"Karena banyak yang tanam cabai, dulu itu kan cabai rawit itu sampai Rp 100.000/kg ke atas, jadi harga itu bikin petani ramai-ramai tanam cabai. Tapi tidak ada yang kontrol, akhirnya panen banyak, harga jatuh. Harga cabai turun kayak sekarang ya karena rame-rame itu," kata Sukoco.

Saat pasokan normal, menurutnya, harga cabai rawit di petani dijual seharga Rp 30.000/kg, namun dalam seminggu belakangan ini anjlok hingga Rp 12.000/kg. Di sisi lain, harga jenis cabai lain seperti keriting dan merah besar juga ikut merosot, dari sebelumnya Rp 17.000-18.000/kg, menjadi Rp 10.000/kg.

"Kayak rawit modalnya saja buat tanam sampai panen Rp 12.000/kg. Tapi sekang harganya Rp 12.000/kg. Kalau orang panen lagi banyak begini otomatis turun. Jual cabainya sih mudah, tapi karena kebanyakan cabai harganya ya segitu," tutur Sukoco.

"Sebenarnya solusinya ya pola tanamnya dikontrol. Tapi masalahnya siapa yang mau kontrol petani. Kan harusnya ada yang atur heh kamu enggak boleh tanam cabai bulan ini, heh kamu boleh tanam di sana. Karena cabai pernah mahal, orang rame-rame tanam cabai," tambahnya.

Sementara sentra-sentra cabai di Jawa Timur yang harganya tengah terpuruk paling banyak tersebar di wilayah Malang, Batu, Blitar, Kediri, Jember, dan Banyuwangi. (idr/hns)

Hide Ads