Panen Melimpah Harga Cabai Merosot, Ini Solusi Kementan

Panen Melimpah Harga Cabai Merosot, Ini Solusi Kementan

Muhammad Idris - detikFinance
Rabu, 16 Agu 2017 19:46 WIB
Foto: Citra Fitri Mardiana
Jakarta - Bak roller coaster, harga cabai, khususnya rawit, di tingkat petani menukik tajam sejak sepekan terakhir. Ini kontras dengan harga cabai yang melambung tinggi hingga tembus Rp 100.000/kg pada awal 2017.

Dirjen hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Spudnik Sudjono, mengatakan turunnya harga cabai seperti yang terjadi Jawa Timur diatasi dengan pola kemitraan antara pedagang cabai besar, dan industri pengguna cabai.

"Ini yang kita lakukan untuk atasi harga cabai ini, termasuk untuk solusi jangka panjang. Beberapa pola kemitraan yang sudah kita dorong diharapkan mengatasi masalah cabai. Kita buat kemitraan antara produsen bubuk cabai, produsen sambal, dan kemitraan petani langsung ke konsumen lewat Toko Tani. Jadi petani cabainya dibeli langsung, ada kontraknya," ungkap Spudnik kepada detikFinance, Rabu (16/8/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurutnya, masalahnya turunnya harga cabai seperti sekarang ini karena panen yang melimpah pasca harganya melambung tinggi. "Karena banyak yang panen cabai," ujar Spudnik.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai (AACI) Jawa Timur, Sukoco, mengatakan merosotnya harga cabai yang terjadi sejak sepekan lalu ini, tak lepas dari tingginya gairah petani menanam cabai saat harga rawit melambung tinggi beberapa waktu lalu.

"Karena banyak yang tanam cabai, dulu itu kan cabai rawit itu sampai Rp 100.000/kg ke atas, jadi harga itu bikin petani ramai-ramai tanam cabai. Tapi tidak ada yang kontrol, akhirnya panen banyak, harga jatuh. Harga cabai turun kayak sekarang ya karena ramai-ramai itu," ucap Sukoco.


Saat pasokan normal, menurutnya, harga cabai rawit di petani dijual seharga Rp 30.000/kg, namun dalam seminggu belakangan ini anjlok hingga Rp 12.000/kg. Di sisi lain, harga jenis cabai lain seperti keriting dan merah besar juga ikut merosot, dari sebelumnya Rp 17.000-18.000/kg, menjadi Rp 10.000/kg.

"Kayak rawit modalnya saja buat tanam sampai panen Rp 12.000/kg. Tapi sekang harganya Rp 12.000/kg. Kalau orang panen lagi banyak begini otomatis turun. Jual cabainya sih mudah, tapi karena kebanyakan cabai harganya ya segitu," kata Sukoco. (idr/hns)

Hide Ads