Menteri Amran mengatakan produksi cabai melimpah karena ada gerakan serempak menanam cabai saat harga bumbu dapur itu sempat melonjak hingga tembus di atas Rp 100.000/kg beberapa bulan lalu. Sekarang, setelah panen melimpah, harga cabai merosot di kisaran Rp 12.000-Rp 20.000/kg.
"Karena produksi melimpah dan ada gerakan tanam cabai serentak seluruh Indonesia. Perempuan rumah tangga tanam cabai. Kami sudah duga tapi ini harus diantisipasi cepat," kata Amran saat berada di Kota Semarang, Jumat (18/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koordinasi sudah dilakukan antara lain dengan Bulog dan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Amran menjelaskan, pemerintah akan selalu berpihak pada petani.
"Ini kami sudah minta Bulog, kami sudah koordinasi dengan perdagangan dengan pak dirjen, agar bergerak cepat menolong petani, harus bela petani seperti jagung, bawang merah, beras. Petani cabai juga Insya Allah langsung telepon Menteri Perdagangan dengan Bulog," jelasnya.
Baca juga: Daerah-daerah Ini Serempak Panen Raya Cabai |
Dengan produksi melimpah, lanjut Amran, perlu ada upaya agar cabai bisa bertahan lama. Penyerapan dan pengolahan cabai perlu dilakukan misalnya menjadi bentuk bubuk atau sambal kemasan.
"Harus diserap, ada solusi melakukan processing, diolah, ada bentuk bubuk, sambal dan lain-lain. Kalau di Medan, Jawa, sudah. Itu solusi biar tahan lama," ujarnya. (alg/hns)