Dirut Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat, menjelaskan dengan menerapkan teknologi dan pola pemupukan berimbang, produktivitas panen bawang putih terbukti meningkat.
"Sejak Maret lalu kami melakukan kegiatan demplot di Desa Sembalun Bumbung dan Sembalun Lawang di atas lahan seluas 2 hektar. Hasilnya bahwa setelah menggunakan pola pemupukan berimbang, produksi bawang putih melonjak signifikan," ujar Aas dalam keterangan tertulis, Selasa (22/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Turut hadir dalam panen demplot tersebut adalah Asdep Bidang Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN, Purnomo Sinarhadi, Dirut Pupuk Kaltim, Bakir Pasaman,serta wakil Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin.
Demplot merupakan salah satu upaya BUMN menggairahkan kembali budi daya bawang putih di kawasan Sembalun yang pernah berjaya di tahun 1980 dan 1990-an, namun belakangan mulai ditinggalkan para petani karena kurang menguntungkan.
"Harapan kami, setelah melihat rekomendasi dari demplot, yang kebetulan hasilnya sangat baik, maka petani bawang putih di sini dapat kembali bergairah menanam bawang putih. Dengan produktivitas yang tinggi, mungkin petani akan lebih tertarik menanam bawang putih karena menawarkan keuntungan yang lebih besar," kata Aas.
Demplot tersebut juga dilakukan oleh petani setempat di atas lahan mereka sendiri. Selama berlangsungnya demplot para petani memperoleh bantuan bibit, pupuk, serta pengawalan teknologi dan edukasi untuk menghasilkan produksi yang optimal.
"Hasil panen juga sepenuhnya diserahkan kepada petani," tambah Aas.
Aas menambahkan program ini sejalan dengan penugasan dari Kementerian BUMN untuk ikut terlibat dalam upaya mengembalikan kejayaan bawang putih Sembalun.
"Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat petani bawang di sini, jadi kami tidak hanya memenuhi kebutuhan pupuk bagi daerah NTB melalui anak perusahaan kami, yaitu Pupuk Kaltim dan Petrokimia Gresik, tapi juga menjalankan fungsi BUMN sebagai agen pembangunan dan perubahan dengan membantu petani meningkatkan produktivitasnya lewat bimbingan teknis, rekomendasi pemupukan serta bantuan-bantuan lewat program CSR," terang Aas.
Kegiatan pembinaan petani bawang putih lewat demplot ini sebenarnya juga merupakan bagian dari program CSR Pupuk Kaltim. Menurut Dirut PKT, Bakir Pasaman, Januari lalu telah diserahkan bantuan secara simbolis berupa bibit bawang putih sebanyak 1,8 ton serta bantuan pupuk dan sarana produksi, yang terdiri dari pupuk NPK 16-16-16, pupuk hayati Ecofert, Biocomposer Biodex serta kegiatan penelitian yang berlangsung di dua desa, Sembalun Bumbung dan Sembalun Lawang.
"Kami membandingkan kebiasaan petani dengan pola pemupukan yang ideal. Dan hasilnya, setelah menggunakan komposisi yang kami berikan, hasilnya memang mengalami peningkatan," tutur Bakir. (hns/dnu)











































