Sekjen Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Nur Khabsyin, mengatakan petani tebu cukup senang dengan putusan tersebut, sehingga diharapkan harga tebu petani bisa membaik. Menurutnya, adanya PPN membuat harga gula turun, karena pedagang membebankan beban pajak saat lelang gula.
"Kami mengharap dengan terbitnya PMK ini harga gula tani beranjak naik dan pedagang tidak lagi merasa takut akan dibebani PPN," kata Nur kepada detikFinance, Kamis (24/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan adanya aturan baru ini, pembentukan harga gula di pelelangan diharapkan bisa lebih wajar tanpa perlu khawatir dibebani pajak sehingga nasib petani bisa lebih baik.
"Petani tebu mengucapkan syukur Alhamdulillah, dan mengucapkan terima kasih kepada Menteri Keuangan. Karena sudah mengabulkan permintaan petani tanpa diunjuk rasa. Sehingga unjuk rasa hari senin 28 agustus nanti hanya ke Istana, Menteri Perdagangan, dan Menteri BUMN , tidak jadi ke Menteri Keuangan," ujar Nur.
Sementara itu, Ketua Umum APTRI, Sumitro Samadikun, mengungkapkan sebenarnya pembebasan PPN atas sejumlah bahan pangan, termasuk gula, agak terlambat karena banyak petani yang sudah terlanjur melepas gula di pasar lelang dengan harga impas.
"Sudah banyak petani yang jual murah gulanya, enggak untunglah. Malah ada yang rugi. Tapi kita apresiasi adanya pembebasan PPN, meski agak terlambat. Semoga harganya bisa naik," ungkap Sumitro.
Namun demikian, lanjutnya, hal yang masih mengganjal dan memberatkan petani tebu yakni aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) gula sebesar Rp 12.500. Petani tebu mengharapkan HET gula bisa diubah menjadi Rp 14.000/kg.
"Sekarang tinggal masalah HET saja. Karena HET ini membuat harga gula sulit naik. Gula ini kan kebutuhan orang juga tidak, tidak memberatkan, satu keluarga paling habis 2-3 kg sebulan. Naik Rp 1.000-2.000 tidak akan memberatkan," ujar Sumitro.
Dia menuturkan, kalaupun pemerintah ingin harga bisa turun tanpa menekan harga di petani, hal itu bisa dilakukan dengan meningkatkan rendemen gula pada pabrik-pabrik gula milik BUMN. Mesin-mesin tua membuat rendemen gula rendah, sehingga pendapatan petani terpangkas.
"Rendemennye ini ditingkatkan, bukan dengan HET. Rata-rata rendemen masih 6,7. Ada satu dua pabrik yang rendemen 8. Tapi sedikit sekali. Itu pabrik ya diremajakan," pungkasnya.
Sebagai informasi, rendemen tebu sendiri adalah kadar kandungan gula di dalam batang tebu yang dinyatakan dengan persen. Bila dikatakan rendemen tebu 10%, artinya ialah bahwa dari 100 kg tebu yang digilingkan di Pabrik Gula akan diperoleh gula sebanyak 10 kg. (idr/dna)