Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengungkapkan, dalam pertemuan tahun depan, Indonesia akan berbagi kisahnya saat keluar dari krisis ekonomi 1997-1998. Banyak perubahan yang sudah dilakukan Indonesia selama kurang lebih 20 tahun terakhir.
"Annual Meeting 2018 nanti pasti kita akan banyak bicarakan bagaimana selama 20 tahun terakhir ini Indonesia lakukan reformasi. Juga moneter lakukan reformasi. Kita akan bisa jelaskan kepada dunia krisis 1997-1998 yang berat dan sekarang sudah berubah," kata Agus dalam Rapat Koordinasi Panitia Nasional Persiapan Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Jumat (25/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diperkirakan krisis pecah seperti Uni Soviet, tapi ternyata utuh," ujar Agus.
Tak hanya itu, Indonesia juga akan membagi pengalamannya dalam menjalankan kebijakan fiskal dengan pertumbuhan ekonomi yang terus positif beberapa tahun belakangan ini. Terlebih lagi, dalam 16 bulan ke belakang, rupiah terbilang perkasa dibandingkan mata uang negara lain.
"Indonesia bisa jelaskan di situasi yang sulit 3 tahun terakhir bisa tumbuh rata-rata kisaran 5% lebih dan ke aras inflasi rendah di bawah 3%. Rupiah 1,5 tahun kawasan Asia performance kedua terbaik," kata Agus. (ara/dna)