Luhut menyebutkan, investor swasta tersebut berasal dari Malaysia dan berkomitmen akan mendanai proyek LRT Jabodebek.
Lalu siapa investor tersebut ?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Luhut, komitmen yang akan dikeluarkan CIMB Niaga dalam pendanaan LRT Jabodebek sekitar Rp 2 triliun. "Rp 2 triliun, iya Rp 2 triliun," tambah dia.
Adapun, sejauh ini ada 5 bank yang akan mendanai pembiayaan proyeK LRT Jabodebek, yakni Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, dan CIMB Niaga. Lembaga-lembaga pembiayaan tersebut akan mengisi porsi pembiayaan pinjaman yang kini menjadi 70% bagian dari investor atau perbankan.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang bertindak sebagai investor menggunakan ekuitasnya sebesar 30% yang didapat dari Penyertaan Modal Negara (PMN), dan sisanya disokong oleh pinjaman perbankan.
Pinjaman dari dana perbankan sendiri dibutuhkan Rp 18-19 triliun dalam pembangunan LRT Jabodebek. Sementara KAI menggunakan ekuitasnya yang berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 7,6 triliun.
Adapun total biaya yang dibutuhkan untuk membangun LRT Jabodebek secara keseluruhan adalah Rp 26,7 triliun, yang terdiri dari pembangunan pra sarana Rp 21,7 triliun dan sarana Rp 5 triliun. (wdl/wdl)











































