"Sekarang progres hampir 40%, (lewat pengalihan aliran) bendungan utama baru bisa dibangun intensif. Target kita Mei 2019," ujar Basuki Hadimuljono di Bendungan Karian, Lebak, Banten, Rabu (30/8/2019).
Pembangunan bendungan ini menurut Basuki telah dimulai sejak Oktober 2015. Luas area genangan diperkirakan mencapai 1.740 hektare (ha) dan mampu menampung 207,5 juta meter kubik air untuk mengalir daerah irigasi Ciujung seluas 22.000 ha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek Bendungan Karian Foto: Bahtiar Rifa'i/detikcom |
Selain itu, bendungan ini juga akan menyuplai kebutuhan air untuk kawasan perkotaan dan indusri di Lebak, Tangerang Raya dan DKI Jakarta sebesar 9.1 meter kubik per detik. Selain itu, bendungan akan memenuhi kebutuhan air baku untuk wilayah Serang dan Cilegon sebesar 5,5 meter kubik per detik.
Lewat pembangunan bendungan ini, wilayah di sekitarannya juga akan menjadi tempat wisata air terbaru seperti di Wonogiri dan menjadikan wilayah Lebak lebih hijau. Jika sudah terbangun, Bendungan Karian akan memiliki potensi pembangkit listrik kira-kira sebesar 1,8. Megawatt.
Proyek Bendungan Karian Foto: Bahtiar Rifa'i/detikcom |
"Ini pasti akan menjadi daerah wisata yang banyak dikunjungi. Dengan jalan masuk yang bagus bisa berkembang menjadi tempat wisatanya," katanya.
Di kesempatan yang sama, Gubernur Banten Wahidin Halim yang juga hadir menyambut baik percepatan pembangunan Bendungan Karian. Dengan adanya bendungan ini, akan banyak memberikan manfaat bagi warga Banten.
"Kehadiran bendungan ini era kebangkitan masyarakat Banten," kata Wahidin. (bri/hns)












































Proyek Bendungan Karian Foto: Bahtiar Rifa'i/detikcom
Proyek Bendungan Karian Foto: Bahtiar Rifa'i/detikcom