Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, keluarnya paket kebijakan tersebut merupakan titah langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Orang nomor satu di Indonesia itu melihat kebijakan saat ini masih belum optimal dalam mengundan dan merealisasi investasi yang masuk.
"Investasi dari seluruh dunia ke Indonesia itu belum sampai 2%, hanya 1,97% dalam periode 2012-2016. Dengan rata-rata nilainya US$ 1.417,58 miliar," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (31/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ini Paket Kebijakan Ekonomi Jokowi Jilid XVI |
Lalu kata Darmin realisasi dari komitmen investasi yang masuk setiap tahunnya juga masih sangat rendah. Dalam periode 2010-2016 realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) hanya 31,8% dan penanaman modal asing (PMA) hanya 27,5%.
"Kemudian rasio dari pembentukan modal tetap bruto atau investasi terhadap PDB juga belum optimum. Kita targetkan dalam RPJMN 38,8%, namun realisasinya masih di bawah 33%. Oleh karena itu Presiden kemudian perintahkan bikin rangkaian kebijakan untuk merombak besar-besaran bagaimana perizinan itu harus dilaksanakan," imbuhnya.
Intinya dalam paket kebijakan tersebut adalah menyelesaikan hambatan dalam proses pelaksanaan serta pemanfaatan teknologi informasi melalui penerapan sistem perizinan terintegrasi (single submission). (mkj/mkj)











































