Untuk menempuh waktu kurang dari 5 jam, maka kecepatan kereta didesain 160 km per jam dengan beberapa titik henti alias stasiun yang tidak sebanyak kereta reguler.
"Kita waktu tempuh di bawah 5 jam. Ya jadi 160 km per jam ke atas," jelas Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulmafendi di Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengejar waktu tempuh kurang dari 5 jam, perlintasan sebidang pun akan dikurangi. Bahkan, di beberapa titik rencananya akan dibangun jalur kereta kencang elevated alias melayang.
"Mungkn pada daerah yang ada perlintasan sebidangnya kita elevated," ujar Zulmafendi.
Zulmafendi menambahkan, stasiun keberangkatan dimulai dari Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan dan melesat sampai ke Surabaya. Saat ini, BPPT menawarkan dua pilihan rute yang akan dilewati kereta kencang Jakarta-Surabaya. Pilihan rute pertama, Jakarta-Cirebon-Semarang-Surabaya dan pilihan kedua adalah Jakarta-Semarang-Solo-Surabaya.
"Berangkat dari Manggarai," tambah Zulmafendi. (ara/dna)