Nah, kehadiran kereta bandara Soekarno-Hatta akan mempengaruhi bus Damri yang selama ini melayani penumpang ke bandara. Menurut
Plt Direktur Utama Perum DAMRI, Sarmadi Usman, kehadiran kereta Bandara Soekarno-Hatta akan mempengaruhi bisnis perusahaan.
Namun, Damri sudah punya strategi untuk mengatasi dampak kereta bandara ke bisnis perusahaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi di balik itu kami akan membuat strategi bisnis baru, ya mulai dari pengembangan trayek atau kerja sama antar BUMN," kata Sarmadi di kantor pusat DAMRI, Jakarta, Selasa (5/9/2017).
Dia mengatakan, saat ini Perum DAMRI sedang mengembangkan jalur komersil di Bekasi dan Bogor. Jadi membuat rute baru seperti di wilayah Sentul, Depok yang sesuai dengan program pemerintah yaitu Jabodetabek Residence di dalam kota dan Jabodetabek Airport untuk pelayanan bus sebagai langkah antisipasi.
Selain itu, Damri juga mengantar penumpang ke stasiun kereta Bandara Soekarno-Hatta.
"Tapi kami juga akan melayani penjemputan ke stasiun kereta bandara. Jadi kami seperti bus feeder yang akan melanjutkan ke pemukiman," imbuh dia.
Sarmadi menambahkan, nantinya perusahaan tidak akan menaikkan tarif bus namun dan tidak mengurangi pelayanan kepada penumpang.
Kereta Bandara Soekarno-Hatta akan dilakukan uji coba pada November 2017 mendatang. Kereta Bandara Soekarno-Hatta akan melintasi Stasiun Sudirman Baru-Stasiun Duri-Stasiun Batu Ceper-berakhir di Stasiun Bandara Soekarno-Hatta. Sedangkan, Stasiun Manggarai sendiri tengah dilakukan pembangunan rel ganda.
Sedangkan Kereta Bandara Soekarno-Hatta akan beroperasi secara penuh pada Februari 2018 mendatang mulai dari Stasiun Manggarai. Dengan demikian nantinya kereta bandara akan melintasi Stasiun Manggarai-Stasiun Sudirman Baru-Stasiun Duri-Stasiun Batu Ceper-berakhir di Stasiun Bandara Soekarno-Hatta. (hns/hns)











































