Menurut Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), Gilarsi Wahyu Setijono, kerugian perseroan salah satunya disebabkan karena menjamurnya jasa pengiriman barang atau logistik.
Pos Indonesia yang juga melayani pengiriman barang tak lagi menjadi pilihan utama masyarakat, karena banyaknya pilihan lain dengan harga yang kompetitif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, mulai banyaknya branchless banking atau agen layanan bank tanpa kantor di sekitar pemukiman juga menurunkan pendapatan perseroan dari jasa pengiriman uang. Masyarakat kini lebih mudah datang ke agen bank dibandingkan pergi ke kantor pos untuk mengirimkan uang.
"Di bank boleh buka branchless banking mulai efektif 2016 mulai menggerus tapi ter-buffer bisa teratasi cukup banyak. Sementara penggerusan market kita oleh Laku Pandai berlanjut, suatu daerah rural dikuasai Pos, sekarang didatangi per pintu RT RW," ujar Gilarsi.
Untuk menekan kerugian, pihaknya akan melakukan inovasi dari segi bisnis logistik yang akan memanjakan pengguna jasanya.
"Kita harus bisa melakukan minimal sama di branding-nya kan, atau lebih baik," ujar Gilarsi. (ara/ang)











































