Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan defisit anggaran tersebut masih lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 261,47 triliun atau 2,09% terhadap PDB.
"Kinerja APBN berjalan secara bertahap. Sehingga yang disampaikan akan meningkatkan kredibilitas APBN dan tercapai bertahap," tuturnya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (7/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka itu juga masih lebih baik dibanding realisasi belanja pemerintah periode Januari-Agustus 2016 sebesar Rp 644,7 triliun, atau setara 49,3% dari target.
"Belanja transfer ke daerah hingga akhir Agustus juga telah dibelanjakan Rp 502,6 triliun atau 65,6%, dan posisi tahun lalu adalah Rp 490,29 triliun atau 63,2%," imbuhnya.
Sementara penerimaan pajak dari Januari-Agustus 2017 sudah mencapai Rp 780,03 triliun. Angka itu sudah 53% dari target penerimaan pajak dalam APBN-P 2017. Sementara untuk penerimaan pajak dalam negeri sudah mencapai Rp 755,8 triliun, atau setara 53,6% dari target.
Capaian tersebut masih lebih baik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 711,4 triliun atau 45% capaiannya. Sementara capaian penerimaan pajak dalam negeri sepanjang Januari-Agustus 2016 Rp 689,09 triliun atau 45,8%.
"Tahun lalu Agustus sudah tax amnesty juga. Jadi memang ada growth (pertumbuhan), pertumbuhan cukup baik, lihat year on year agak cukup optimis. Kalau media selalu menyoroti sudah bulan Agustus baru 53%. Setiap bulan kita lakukan evaluasi penerimaan perpajakan kita dan melakukan penyisiran extra effort," tukasnya. (wdl/wdl)