Penurunan harga terjadi pada bahan bangunan, yaitu semen. Harga semen yang tadinya dihargai Rp 55.000 per sak, menjadi Rp 45.000 per sak.
"Penurunan harga 20%. Terutama semen turun dan ada kepastian (pasokan)," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Pelabuhan Ba'a, Rote Ndao, NTT, Minggu (10/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang lain lebih banyak ke pemenuhan seperti mie, air mineral pasokannya jadi lebih banyak. Tol laut kalau enggak bahan bangunan ya gula sama beras," tutur Budi.
Selain itu, untuk meningkatkan muatan kapal ke arah barat, terdapat Rumah Kita yang dikelola oleh PT Pelindo III. Barang-barang yang akan dikirim ke wilayah barat seperti Surabya dan Jakarta dikumpulkan dalam satu tempat terlebih dahulu.
"Nanti barang-barang itu dikumpulkan di "Rumah Kita" yang dikelola Pelindo III. Dengan dikumpulkan maka muatan angkutan balik ke Jakarta atau Surabaya dapat meningkat. Muatan balik Rote-Surabaya relatif sedikit berkisar 10-20%," ujar Budi.
Sementara itu, Wakil Bupati Rote Ndao Jonas C. Lun mengatakan kebijakan tol laut ini sesuatu yang mendatangkan berkah terutama untuk kabupaten Rote Ndao. Ia mengatakan akan mengatur barang yang masuk dan keluar Rote dapat berimbang.
"Ketersediaan dan penampungan barang kita akan atur bersama sehingga datang dan keluar bisa berimbang sehingga terjadi peningkatan ekonomi," ujar Jonas.
Lebih lanjut menurut Jonas juga mengatakan setelah ada tol laut maka harga barang di Rote dapat turun dan dapat terkendali.
"Ada manfaat yang positif, sebelum ada tol laut harga agak lebih tinggi setelah ada tol laut karena ada distribusi dan stok harga lebih terkendali," lugas Jonas.
Tol Laut di Rote dilayani KM. Caraka Jaya Niaga III-22 dan KM Logistik Nusantara I yang keduanya berangkat dari Tanjung Perak Surabaya. Adapun jenis muatan yang dibawa yakni antara lain gula, beras,tepung, kedelai, minyak, dan baja konstruksi. (ara/dna)











































