Namun demikian, jalan tersebut baru membentang dari Jalan Raya Bogor dan mentok di Selatan Kampus Universitas Indonesia (UI) saja. Tepatnya di Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok. Pembebasan 30 petak lahan menjadi hambatannya.
Asep, warga sekitar yang rumahnya persis di pinggir proyek tol Cijago mengatakan, ada 30 pemilik lahan di Kukusan yang belum sepakat soal harga tanah yang ditawarkan. Pembangunan pun terpaksa berhenti hanya sampai rencana pintu tol di Selatan Kampus UI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Proyek Tol Cijago Sudah Tembus Kampus UI |
Asep mengaku tak tahu persis harga tanah di yang berjarak sekitar 600 meter dari pagar belakang Kampus UI tersebut. Namun pasarannya sendiri saat ini sudah mencapai lebih dari Rp 5 juta per meter.
"Kalau harga dulu tahun 2002 sebelum ada tol itu pasaran tanah di sini Rp 1,2 juta per meter. Tapi sekarang sudah Rp 5 juta lebih per meter setelah ada tol dan sebagainya. Itu seberang tanah dibeli buat rumah sakit saja sekarang sudah Rp 7 juta per meter. Kalau yang diminta warga yang kena proyek kurang tahu berapa," tutur Asep.
Seperti diketahui, pembangunan jalan Tol Cijago dikerjakan secara tiga seksi. Yang pertama telah dapat digunakan sejak 2012 lalu, dengan panjang 3,7 km.
Kemudian Seksi-II sedang dalam tahap pengerjaan, dengan panjang 5,5 km mulai dari Jalan Raya Bogor hingga Kukusan. Sedangkan untuk Seksi terakhir, akan membentang dari Kukusan hingga Cinere dengan panjang 5,4 km. (idr/wdl)