Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dengan defisit anggaran 2,19% maka pemerintah menganggarkan pembiayaan utang untuk menambal selisih tersebut sebesar Rp 399,2 triliun.
Berdasarkan arah kebijakan fiskal, pemerintah akan menggunakan seluruh instrumen yang berada dalam APBN untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional yang tercermin pada asas keadilan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebutkan, persentase tersebut juga menjadi angka yang terendah jika dibandingkan dengan dua tahun terakhir. Meski demikian, level defisit ini tetap ekspansif dalam menjaga momentum perekonomian.
"Ini level defisit mengawinkan di satu sisi jaga momentum tapi di satu sisi juga hati-hati menjaga utang dan rasio bunga utang," ungkapnya.
Mantan petinggi Bank Dunia ini memastikan, dalam RAPBN 2018 juga rasio utang masih dijaga pada level di bawah 30% dan akan terus menurunkan defisit keseimbangan primer. Terlihat anggaran keseimbangan primer di 2018 sebesar Rp 78 triliun.
"Ini menunjukkan komitmen untuk jaga APBN kita sehat dan tetap sustain," jelas dia.
Mengenai kebijakan pembiayaan di tahun depan, Sri Mulyani memastikan akan digunakan untuk meningkatkan produktivitas yang mencerminkan asas keadilan.
"Kami akan dorong pembiayaan yang kreatif dan inovatif terutama dalam hal pembangunan infrastruktur, dengan melibatkan swasta dan dengan investasi serta instrumen yang baru. Kita akan juga memanfaatkan utang untuk kegiatan yang betul-betul produktif," papar dia.
"Kita juga tetap menjaga kredibilitas untuk investment grade yang menimbulkan kepercayaan dengan demikian bisa menekan pembiayaan utang sekecil mungkin," sambung dia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengelolaan, Pembiayaan, dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan memastikan, pembiayaan utang yang mencapai Rp 399,2 triliun akan digunakan untuk hal-hal produktif.
"Pembiayaan utang akan turun sehingga di RAPBN 2018 Rp 399,2 triliun, arah kebijakan untuk utang dimanfaatkan untuk hal-hal produktif, efisien, dan hati-hati. Strateginya rasio utang dijaga 30%, pendalaman pasar keuangan," jelas Robert. (mkj/mkj)











































