Uji kelayakan ini dilakukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan JICA salah satunya mengenai rute.
Direktur Pusat Teknologi Sistem dan Prasarana Transportasi BPPT, Rizqon Fajar mengungkapkan ada dua pilihan rute yang bisa dilewati kereta kencang Jakarta-Surabaya. Kedua rute tersebut, antara lain memakai jalur yang sudah ada atau membuat jalur baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rizqon menambahkan, jika melewati jalur baru, kereta kencang Jakarta-Surabaya akan melintasi Jakarta-Semarang-Surabaya, sedangkan Cirebon sebagai titik henti masih dipertimbangkan lebih lanjut. Keputusan rute yang akan dilewati juga mempertimbangkan waktu tempuh kereta yang tak lebih dari 5 jam dengan kecepatan di atas 160 kilometer per jam.
"Yang barunya sama Jakarta-Surabaya tapi enggak pakai jalur eksisting. Jakarta-Semarang-Surabaya, Cirebon ada kemungkinan berhenti tapi masih dikaji," ujar Rizqon.
Pembangunan jalur kereta kencang Jakarta-Surabaya pun diperkirakan menggunakan jalur yang baru dengan menyusuri jalur kereta eksisting. Sehingga tidak perlu repot lagi membebaskan tanah.
"Pakai jalur baru sebisa mungkin, pakai ROW (Right of Way) KAI menyusuri," tutur Rizqon. (ara/dna)