Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengaku turut senang munculnya kreatifitas masyarakat untuk menjawab kebutuhan yang ada. Dia sendiri mengaku telah mengetahui mengenai produk ini belakangan dan mengaku cukup kaget bahwa kini produk tersebut justru telah dijadikan ladang dagang oleh banyak orang.
"Kalau saya melihatnya, artinya ini kan ada kreativitas. Ada beberapa yang membutuhkan bantuan, sehingga bagus karena ada yang terbantu dengan adanya alat ini. Sehingga ini semangat kita memudahkan untuk semua," katanya saat dihubungi di Jakarta, Selasa (12/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herry mengakui posisi mesin reader untuk menempelkan uang elektronik tak bisa memfasilitasi seluruh jenis tipe mobil, sehingga ada usaha ekstra untuk mencapai posisi tempelan kartu pada mesin.
Namun demikian, dia mengaku mesin-mesin reader yang dipasang di seluruh gerbang tol di Indonesia telah memenuhi syarat sesuai prosedur.
"Memang seringkali tidak terjangkau kan mungkin karena kejauhan saat berhentinya. Tapi secara umum sebagian transaksi kan enggak ada masalah," ujarnya.
"Hanya kan kendaraan ini beragam, ada yang pendek, ada yang tinggi sekali, ada yang sedang. Kan enggak mungkin kita letakin posisi tapping-nya di tiga tempat misalnya," tukas Herry. (eds/mkj)