"Kita sudah memasuki ke era mencari investor, baru kemudian kita ke DPR kalau memang diperlukan untuk mendapatkan persetujuan privatisasi," tutur Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius Kiik Ro, di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2017).
Aloy mengaku, saat ini sudah ada beberapa investor yang berminat menghidupkan Merpati. Namun, perlu dikaji lebih lanjut mengenai keseriusan calon investor tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, dua anak usaha Merpati masih beroperasi, yaitu PT Merpati Maintenance Facilities (MMF) dan Merpati Training Center (MTC). Selain itu, pembayaran hak-hak pegawai eks Merpati juga sudah disepakati meskipun tidak 100%.
"Yang jelas 98% dari karyawan sudah disepakati penyelesaian hak-hak mereka sehingga kita bisa stop bleeding. Kalau itu dibiarkan, akan bergulung terus, tanpa kita memperhatikan hak mereka. Pembayaran tidak 100% tetapi kita sudah mendapatkan kesepakatan dengan pekerjanya," tutur Aloy. (ara/wdl)