Kepala BPTJ Bambang Prihantono uji coba bus tersebut sudah dilakukan sejak 7 September kemarin hingga 20 September mendatang. Namun menurut data sementara tingkat keterisian bus tersebut baru mencapai 20%
"Belum kelihatan ada peningkatan penumpang, kecuali yang sore. Load factor masih kecil, masih di bawah 20%," tuturnya di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (13/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bus Transjabodetabek Bekasi-Jakarta disebut-sebut sebagai bus premium. Fasilitas penunjangnya cukup banyak, mulai dari AC, Wi-Fi gratis, soket charger ponsel, CCTV hingga seatbelt di setiap kursi untuk pengaman.
Tidak hanya nantinya juga akan disediakan Jalur Khusus Angkutan Umum (JKAU) untuk bus antar kota tersebut, bahkan di tol yang dilintasi. Hal itu agar Bus Transjabodetabek akan lebih cepat melaju ketika terjadi kemacetan. Pemerintah juga akan membuat payung hukum atas JKAU untuk bus tersebut.
"Kita mau setelah tanggal 20 September langsung dikeluarkan (aturannya). Ini sedang kita usahakan. Ini marka jalannya. Kalau tidak ada payung hukumnya, nanti polisi tidak bisa denda," tandasnya. (eds/dna)