Impor Indonesia sendiri tercatat mengalami penurunan sebesar 2,88% dibandingkan bulan sebelumnya. Beberapa komoditas yang turun impornya mulai dari perhiasan permata, perangkat optik, pupuk hingga kapas.
Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo menilai hal ini disebabkan kinerja ekspor yang tumbuh cukup baik karena dampak dari harga komoditi cukup baik. Sementara penurunan nilai impor disebabkan adanya lonjakan impor di bulan sebelumnya, terkait hari raya Lebaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas apakah penurunan impor ini menjadi cerminan bahwa konsumsi masyarakat masih menurun?
"Kalau impor turun lebih terkait sama dampak dari bulan lalu karena pengaruh Lebaran. Impor konsumsi datanya sebenarnya sudah mulai naik. Lebih baik kalau dibandingkan bulan ke bulan. Retail sales juga naik, penjualan dari kendaraan bermotor juga lebih tinggi di bulan Juli. Jadi indikator untuk konsumsinya sudah sedikit membaik dari yang kemarin," papar Dody.
Meski mengakui bahwa tingkat konsumsi masyarakat Indonesia masih belum pulih benar, tapi jika dilihat cerminan daya beli lainnya, seperti indikator pendapatan, saat ini kata dia sudah mulai meningkat. Hal itu dilihat dari nilai tukar petani dan upah buruh yang mulai meningkat pertumbuhannya.
"Upah buruh rill bangunan dan petani juga sudah mulai membaik. Jadi indikatornya ke daya beli dan konsumsi, sudah ada initial movement jauh lebih baik dari yang kemarin," tukasnya. (eds/dna)