Bos Hero: Cuma Penjualan Makanan Turun di Semester I-2017

Bos Hero: Cuma Penjualan Makanan Turun di Semester I-2017

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 15 Sep 2017 19:30 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Pelemahan daya beli masyarakat membuat industri ritel melesu. Banyak perusahaan ritel yang mengeluh akan hal tersebut.

Presiden Direktur PT Hero Supermarket Tbk (HERO), Stephane Deutsch mengakui kondisi perekonomian Indonesia saat ini cukup menantang bagi para pelaku ritel. Namun ternyata tidak semua jenis produk ritel mengalami kelesuan.

HERO yang kini mengelola beberapa jenis toko ritel seperti Hero Supermarket, Giant, Guardian dan Ikea, ternyata tidak semua penjualannya melesu. HERO hanya merasakan penurunan penjualan pada produk makanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di divisi food kami turun 6,2% pada semester I-2017," tuturnya di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Jumat (15/9/2017).


Sementara untuk penjualan produk non food seperti furnitur, pakaian dan lainnya naik 12,2%. Sayangnya penjualan produk makan masih mendominasi pendapatan perseroan yang porsinya mencapai 85%.

Alhasil pada semester I-2017 perseroan mencatatkan penurunan penjualan 3,8% dari Rp 7,2 triliun menjadi Rp 6,9 triliun. Hal itu lantaran adanya anomali kondisi perekonomian.

"Untuk food kita ada store operationalization. Itu berpengaruh. Untuk bisnis food ada perubahan behavior konsumen. Untuk menjawabnya kami punya berbagai macam format. Untuk itu kami berikan format yang lebihh pas bagi konsumen. Kami hati-hati dalam promosi," imbuhnya.


Meskipun bisnis ritel saat ini mendapatkan saingan dari para e-commerce namun HERO masih enggan untuk masih dalam penjualan secara online.

Selain penjualan dari sektor non food, perseroan juga berhasil bertahan lantaran mampu melakukan efisiensi. Beban pokok penjualan turun dari Rp 5,4 triliun menjadi Rp 5,1 triliun. Lalu biaya keuangan juga turun 77,38% dari Rp 8,7 miliar menjadi Rp 1,9 miliar.

Alhasil pada semester I-2017 HERO tercatat memperoleh laba bersih sebesar Rp 71,38 miliar. Angka itu meroket 258,6% jika dibandingkan perolehan laba bersih di semester I-2016 sebesar Rp 19,9 miliar.

Perusahaan pengelola Hero, Giant, Guardian dan IKEA itu juga masih melakuk ekspansi tahun ini. Perseroan akan mendirikan dua Giant Ekstra di Manado dan Malang. Pihaknya juga telah membuka 14 toko baru Guardian di Bali serta 1 Hero Supermarket di Bandung.

"Kita sudah 5 tahun terkahir belum buka Hero lagi. Nah bulan Mei tahun ini kita sudah buka lagi di Bandung," tukasnya.

(mkj/mkj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads