Ini Terobosan Pemerintah Bangun Jalan Tol yang Tak Diminati Swasta

Ini Terobosan Pemerintah Bangun Jalan Tol yang Tak Diminati Swasta

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Jumat, 15 Sep 2017 20:16 WIB
Herry Trisaputra Zuna (Foto: Dana Aditiasari)
Jakarta - Salah satu skema pembiayaan yang disiapkan pemerintah dalam mengajak swasta ikut membangun proyek infrastruktur yang telah diprogramkan adalah availability payment (AP).

Availability payment merupakan alternatif bagi pemerintah agar tidak mengeluarkan dana untuk pembayaran proyek infrastruktur dalam sekali bayar, melainkan dapat dibayarkan secara bertahap sesuai kesepakatan dengan badan usaha pelaksana pembangunan.

Skema ini dianggap bisa mengurangi beban APBN di masa sekarang karena pembayarannya akan dilakukan secara bertahap atau dicicil tergantung pada ketersediaan layanan yang telah disepakati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"AP itu prinsipnya yang membayar pemerintah, tapi dicicil. Sehingga tidak tergantung kondisi volume lalu lintasnya. Volumenya akan tumbuh. Tapi untuk membangun, kalau kita kaitkan dengan volume terus, enggak akan cukup uangnya. Jadi makanya itu cocok," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna saat ditemui di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (15/9/2017).

Menurut Herry, lewat skema ini, maka ruas-ruas jalan tol yang lalu lintasnya sepi pun bakal bisa menarik para investor untuk ikut membangun. Pasalnya, lewat skema availability payment, para investor sudah mendapatkan kepastian keuntungan dari awal meskipun pembayaran harus diterima secara bertahap dari pemerintah sesuai jangka waktu yang disepakati.

"Hampir semua bisa. Bahkan yang layak pun bisa sebetulnya dengan cara pendapatannya dikumpulkan tersendiri, dipakai untuk kembali. Investor semuanya malah senang, karena lebih pasti," tutur dia.

Selain itu, skema ini juga dianggap menguntungkan oleh pemerintah lantaran proses pembangunan bisa dilakukan lebih cepat, di satu sisi skema itu juga secara tidak langsung membuat badan usaha menjadi lebih bertanggung jawab terhadap proyek yang dikerjakannya.

BPJT sendiri saat ini telah menawarkan ruas tol Serang-Panimbang untuk dibangun lewat skema Availability Payment. Proses tender ini telah melewati proses pre qualification (PQ) dan tengah menunggu BUJT yang lolos dalam PQ untuk mengembalikan dokumen pelelangan jika bersedia mengikuti skema tersebut.

"Serang-Panimbang sudah PQ. Kita akan coba untuk yang lain juga, yang secara lalu lintasnya memang belum banyak dilalui. Yang bayangan saya Samarinda-Bontang. Karena lihat itu lalu lintasnya belum, ini yang paling cocok. Pokoknya yang next-nya, yang punya nature (lalu lintas sedikit) seperti ini, akan kita dorong dengan AP," tukasnya. (eds/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads