Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjamin aspal campur plastik itu memiliki daya tahan lebih kuat dibanding aspal konvensional. Tingkat ketahanan dan stabilitas jalan naik hingga 40%
Bahkan, aspal campur plastik diklaim mampu menahan gempuran air yang membuat jalan muda rusak. Daya tahan ini sudah diuji Laboratoium Badan Penilitian dan Pengembangan (Balitbang) PUPR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Ketahanan terhadap air, stabilitas keawetannya lebih tinggi. Hanya memang karena tambah harga plastik, jadi lebih mahal sekitar 2% dari aspal biasa tapi kualitasnya lebih tinggi," ujar Kepala Balitbang Kementerian PUPR, Danis H. Sumadilaga saat ditemui usai acara uji coba penerapan aspal plastik di Bekasi, Sabtu (16/9/2017).
Biaya yang lebih mahal karena ada tambahan limbah plastik sebanyak 3 ton per kilometer (km) jalan, tapi aspal bakal lebih tahan retak jika dibandingkan dengan campuran aspal standar.
"Sebetulnya kalau penambahan plastik ini tidak terlalu mahal. Tapi kalau membandingkannya dengan benefit yang didapatkan, benefitnya lebih besar. Artinya yang paling penting, dengan dikasih plastik 3 ton tadi, stabilitasnya naik 40%," terang Danis.
![]() |
Sebagai informasi, dengan asumsi tebal lapisan jalan 4 cm, dan lebar jalan antara 7-14 m, maka untuk 1 km jalan dapat menyerap 2,5-5 ton limbah plastik. Biaya tambahan yang diperlukan berkisar 1-2% lebih banyak dari lapisan aspal konvensional.
"Jadi ada penambahan cost dibanding dengan yang biasa, tapi hasilnya setelah ditambah plastik, itu lebih tinggi dari aspal biasa. Aspal plastik harganya naik sedikit, tapi kekuatannya lebih tinggi 40%," tutur Danis.
![]() |
(eds/hns)