Di samping pengerjaan proyek yang cepat, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno pun memonitor perkembangan pengerjaan proyek ini. Bahkan, Rini pernah memarahi direksi PT LEN Industri (Persero) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
"Saya ucapkan selamat semua kerja keras pak Awal (Direktur Utama Angkasa Pura II) dengan timnya. Direksi LEN, Direksi Wika terus menerus saya omelin, Alhamdulillah mohon maaf tapi. Alhamdulillah masih dalam program 17 Agustus sekarang 17 September pertama kalinya operasikan APMS," kata Rini di Shelter Skytrain Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (17/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rini juga mengungkapkan kebahagiaannya adanya sinergi atau kerja sama antara PT Angkasa Pura II (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT LEN Industri (Persero), dan dua perusahaan asing serta dalam negeri.
"Ini APMS pertama kali di Indonesia, buat kami di Kementerian BUMN maupun BUMN sendiri pekerjaan yang ikuti terus bersama sinergi BUMN dan perusahaan swasta Indonesia maupun asing. Jadi saya sangat bangga kita dalam 12 bulan mulai APMS," ujar Rini.
Untuk pembangunan skytrain ini, PT Angkasa Pura 2 menginvestasikan dana sebesar Rp 950 miliar. Untuk pengadaan trainset skytrain sendiri, yang disiapkan oleh PT LEN Industri (Persero) dan Woojin asal Korsel, PT Angkasa Pura II (Persero) menginvestasikan dana sebesar Rp 530 miliar.
Untuk pembangunan infrastruktur seperti jalur dan terminal skytrain PT Angkasa Pura II (Persero) berinvestasi sebesar Rp 420 miliar dimana pembangunannya dilakukan oleh KSO antara PT Wijaya Karya Tbk dan PT Indulexco. (ara/mkj)