Saat ini, ada dua rute yang dipertimbangkan dalam kajian yang dilakukan, yakni melewati rute kereta yang sudah ada, atau membuat rute baru lewat selatan Pulau Jawa.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Panjaitan, mengatakan penetapan rute tersebut akan diputuskan pekan depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luhut mengatakan, berbagai aspek akan diperhitungkan dalam menetapkan rute mana yang akan digunakan. Salah satunya termasuk aspek nilai investasi.
Namun, lantaran belum diputuskan rute mana yang akan dipakai, Luhut mengaku belum bisa mengungkapkan besaran biaya yang dibutuhkan untuk memuluskan proyek tersebut.
"Jauh itu, saya lupa," singkat dia.
Dua pilihan rute Kereta Kencang
Sebelumnya, Direktur Pusat Teknologi Sistem dan Prasarana Transportasi BPPT, Rizqon Fajar, mengungkapkan ada dua pilihan rute yang bisa dilewati kereta kencang Jakarta-Surabaya. Kedua rute tersebut, antara lain memakai jalur yang sudah ada atau membuat jalur baru.
"Dengan pekerjaan kontrak itu ya eksisting dan jalur baru," ujar Rizqon saat dihubungi detikFinance, Jakarta, pekan lalu.
Rizqon menambahkan, jika melewati jalur baru, kereta kencang Jakarta-Surabaya akan melintasi Jakarta-Semarang-Surabaya, sedangkan Cirebon sebagai titik henti masih dipertimbangkan lebih lanjut. Keputusan rute yang akan dilewati juga mempertimbangkan waktu tempuh kereta yang tak lebih dari 5 jam dengan kecepatan di atas 160 kilometer per jam. (dna/wdl)