PMN kepada KAI dipastikan usai Banggar memberikan persetujuan terkait dengan pembiayaan pinjaman di tahun depan yang sebesar Rp 399,2 triliun dengan defisit anggaran 2,19% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Dalam anggaran pembiayaan pinjaman sekitar Rp 65,64 triliun untuk investasi, yang mana untuk BUMN atau Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 3,6 triliun kepada PT KAI (Persero).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Imam menuturkan, total pembiayaan LRT Jabodebek sebesar Rp 9 triliun, di mana Rp 4 triliun sudah masuk dalam APBN, dan Rp 3,6 triliun dalam RABPN 2018 untuk KAI, sedangkan sisanya sebesar Rp 1,4 triliun berasal dari PT Adhi Karya (Persero).
"Ini adalah untuk proyek LRT Jabodebek, dan tidak ada pembiayaan kereta cepat," tukas dia. (mkj/mkj)











































